Senin, 16 Februari 2015

makalah biomedik (asam lemak trans dalam makanan)


Tugas Individu
Biomedik 2 (Biokimia)



MAKALAH PEMBAHASAN JURNAL
“ASAM LEMAK TRANS DALAM MAKANAN”


OLEH
            TOBIANTO MANGAPAN ( K11113319 )
KESMAS D
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014




KATA PENGANTAR


Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan taufik-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini  yang berjudul “Asam Lemak Trans Dalam Makanan” tepat pada waktunya. Salawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa istiqamah hingga akhir zaman.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah BIOMEDIK 2. Keberhasilan penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan semua pihak yang telah banyak memberikan sumbangsih dan  motivasi kepada kami. Oleh karena itu, penulis  mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah meluangkan waktu memberikan saran serta masukan yang membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik ditinjau dari segi teknis maupun materi ilmiahnya dikarenakan keterbatasan pengetahuan penulis.Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun yang dapat dijadikan masukan dalam penyusunan makalah selanjutnya.Penulis berharap agar makalah ini dapat memberi manfaat kepada pembaca umumnya dan kepada penulis khususnya.

Makassar, April 2014

Penulis      

DAFTAR ISI

     F.   Pencegahan Terhadap Konsumsi Asam Lemak Trans…………….
                           



BAB 1
PENDAHULUAN


A.  Latar Belakang
           Asam lemak adalah asam monokarboksilat berantai lurus yang terdapat di alam sebagai ester di dalam molekul lemak atau trigliserida, Hasil hidrolisis trigliserida akan menghasilkan asam lemak jenuh dan tak jenuh berdasarkan ada tidaknya ikatan rangkap rantai karbon di dalam molekulnya.
           Asam lemak tidak jenuh (memiliki ikatan rangkap) yang terdapat di dalam minyak dapat berada dalam dua bentuk yakni isomer cis dan trans. Asam lemak tak jenuh alami biasanya berada sebagai asam lemak cis, hanya sedikit bentuk trans. Jumlah asam lemak trans (trans fatty acids = TFA) dapat meningkat, di dalam makanan berlemak terutama margarine akibat  proses pengolahan yang diterapkan seperti hidrogenasi, pemanasan pada suhu tinggi.
             Dari hasil penelitian selama dekade terakhir ini menunjukkan bahwa keberadaan TFA di dalam makanan menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan yakni sebagai pemicu penyakit jantung koroner (PJK) yang tidak boleh diabaikan. Bahkan menurut hasil-hasil penelitian dua tahun terakhir bahwa pengaruh TFA lebih buruk daripada efek negatif asam lemak jenuh dan kolesterol  .
            Dalam makalah ini akan diuraikan keberadaan asam lemak trans di dalam makanan dan pengaruhnya terhadap kesehatan.
             Berdasarkan penelitian epidemiologis telah menunujukkan bahwa asam lemak trans merupakan faktor resiko yang penting pada penyakit jantung koroner. Konsumsi asam lemak trans menimbulkan pengaruh negatif karena menaikkan kadar LDL, sama seperti pengaruh asam lemak jenuh. Akan tetapi, disamping menaikkan LDL, asam lemak trans juga menurunkan HDL sedangkan asam lemak jenuh tidak mempengaruhi kadar HDL. Asam lemak trans cenderung menaikkan lipoprotein aterogenik yakni lipoprotein
            Dewasa ini pola makan modern sering dihubungkan dengan meningkatnya kadar kolesterol didalam darah. Tingginya kolesterol darah dapat memicu munculnya penyakit degeneratif seperti stroke dan penyakit jantung koroner. Jenis makanan yang diduga berpengaruh terhadap timbulnya penyakit degeneratif yaitu makanan yang mengandung asam lemak jenuh dan asam lemak trans. Asam lemak trans memiliki pengaruh hampir 2 kali lipat dalam meningkatkan rasio  dibandingkan dengan asam lemak jenuh.

B.  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
A.  Apa yang dimaksud dengan asam lemak trans?
B.    Sumber dari asam lemak trans ?
C.    Bagaimana keberadaan asam lemak trans dalam makanan?
D.   Apa efek dari asam lemak trans dalam tubuh?
E.    Bagaimana kadar toleransi asam lemak dalam tubuhh?
F.    Bagaimana pencegahan asam lemak trans yang berlebihan dalam tubuh? 

C.     Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini ialah

1.    Untuk mengetahui apa itu lemak trans
2.    Untuk mengetahui sumber dari asam lemak trans
3.    Untuk mengetahui bagaimana asam lemak trans  dalam tubuh
4.    Untuk mengetahui bagaimana efek dari asam lemak trans
5.    Untuk memahami kadar toleransi asam lemak trans dalam tubuh
6.    Untuk mengetahui pencegahan asam lemak trans agar tidak berlebihan dalam tubuh





BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Asam Lemak Trans
           Hasil hidrolisis lemak yang secara kimia dikenal sebagai trigliserida akan diperolehasam lemak dan gliserol atau gliserin. Asam lemak dapat digolongkan atas asam lemak  jenuh dan tak jenuh berdasarkan ada tidaknya ikatan rangkap di dalam molekulnya,Asam lemak adalah asam monokarboksilat berantai lurus yang terdapat di alamsebagai ester di dalam molekul lemak atau trigliserida.
          Hasil hidrolisis trigliserida akanmenghasilkan asam lemak jenuh dan tak jenuh berdasarkan ada tidaknya ikatan rangkaprantai karbon di dalam molekulnya.Asam lemak tidak jenuh (memiliki ikatan rangkap) yang terdapat di dalam minyak dapat berada dalam dua bentuk yakni isomer cis dan trans.
         Asam lemak tak jenuh alami biasanya berada sebagai asam lemak cis, hanya sedikit bentuk trans. Jumlah asam lemak trans (trans fatty acids = TFA) dapat meningkat, di dalam makanan berlemak terutamamargarin akibat dari proses pengolahan yang diterapkan seperti hidrogenasi, pemanasanpada suhu tinggi .
         Dari dua pengertian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa:Asam lemak trans atau biasa dikenal dengan Trans Fat Acid (TFA) merupakan bagian  dari asam lemak tidak jenuh alami. Dimana didalam asam lemak tidak jenuh alami terdapat dua jenis yaitu asam lemak cis dan asam lemak trans akan tetapi, lebih banyak didominasi oleh asam lemak cis.
        Asam lemak tidak jenuh diperoleh dari hasil hidrolisis lemak yang secara kimia dikenal sebagai trigliserida (Tg). Dari hidrolisis lemak tersebutlah didapatkan asam lemak  jenuh dan asam lemak tidak jenuh.Asam lemak tidak jenuh memiliki ikatan rangkap yang terdapat didalam minyak, yang merupakan lemak cair, dapat berada dalam dua bentuk yakni isomer cis dan trans. Bentuk trans tersebutlah yang dikenal dengan asam lemak trans atau trans fat acid (TFA).




B.  Sumber Asam Lemak Trans

Asam lemak trans (ALT) merupakan lemak yang berasal dari minyak nabati yangmengalami proses pemadatan dengan menggunakan teknik hidrogenasi parsial. Proseshidrogenasi parsial ini menyebabkan perubahan konfigurasi sebagian ikatan rangkap daribentuk cis (alaminya) menjadi bentuk trans.

          Tujuan dari proses hidrogenasi parsial sendiri adalah untuk membantu agar minyak nabati yang bersifat tidak jenuh (polyunsaturated oil) menjadi lebih stabil dalam arti lebihtahan terhadap reaksi ketengikan dan tetap padat pada suhu ruang. Proses hidrogenasi terdiri dari pemanasan dengan adanya hidrogen elementer yangdibantu oleh suatu katalisator logam, biasanya menggunakan nikel. Hasil hidrogenasiparsial adalah:-
    Terjadinya penjenuhan dari asam lemak tak jenuh.
       
            Isomerisasi ikatan rangkap bentuk cis (alami) menjadi bentuk isomer trans, dan perubahan posisi ikatan rangkap perubahan ini terutama akan menaikkan titik leleh, berarti mengubah minyak cair menjadi lemak setengah padat yang sesuai dengan kebutuhan. Pada awalnya keberadaanasam lemak trans di dalam lemak terhidrogenasi di dalam margarin dianggapmenguntungkan karena mempunyai titik leleh yang lebih tinggi (sama dengan titik lelehasam lemak jenuh) daripada bentuk cis, lebih stabil, lebih tahan terhadap pengaruh oksidasi.

C.  Asam Lemak Trans dalam Makanan
       Banyak produk makanan olahan yang dikonsumsi banak orang mengandung asamlemak trans didalamnya.

      Margarin dan shortening, walaupun tidak semua, adalah produk minyak lemak yang banyak dibuat dengan teknik hidrogenasi parsial.Margarin: merupakan bahan yang dibuat sebagai bahan pengganti mentega.Adapun pembuatan margarin yaitu dengan menggunakan lemak tumbuhan yangkemudian ditambah dengan bahan lainnya seperti: emulsifier, flavor, dan pewarna.Dalam pembuatan margarine, produsen memulai dengan minyak sayur yangdihasilkan dengan metode ekstraksi kimiawi dan oleh karena itu margarinmengandung lemak trans.
       Hidrogen kemudian ditambahkan, untuk secara sengajamengubah asam lemak tak jenuh menjadi asam lemak jenuh. Dengan demikian, didalam margarin, setiap individu yang mengonsumsinya mendapatkan yangterburuk dari keduanya, lemak trans dari minyak sayur yang disaring secarakimiawi dan lemak jenuh seperti lemak hewan.
      Tidak ada minyak maupun lemak yang lebih buruk bagi tubuh dan kesehatan daripada margarin.Shortening: adalah sejenis minyak lain yang mengandung jumlah asam lemak trans yang sama dengan margarin. Shortening dibuat dari lemak yang berasal darihewan atau tanaman atau bahkan campuran dari keduanya. Di pasaran, shorteningini dikenal dengan margarin putih.


D. Efek Dari Asam Lemak Dalam Tubuh
Efek positif dari asam lemak trans dalam tubuh adalah:

a.Menurunkan berat badan
b.Mencegah osteoporosis

Efek positif tersebut didapat jika mengkonsumsi asam lemak trans yang terkandung pada lemak sapi, domba, dan susu.

Efek negatif dari asam lemak trans dalam tubuh adalah:

A .Dapat menjadi faktor resiko penyakit jantung koroner
B  .Dapat menimbulkan kanker dan hipertensi (tekanan darah tinggi)
C  .Mengurangi kemampuan tubuh mengendalikan gula darah
D  .Dapat menimbulkan penyakit pancreatitis (peradangan pancreas).
      Hal inidikarenakan kadar amilase tinggi yang tidak normal didalam pankreas.    
E . Mempengaruhi perkembangan janin.
              Karena akibatnya yang dapat meningkatkan faktor risiko penyakit             jantungkoroner, asupan asam lemak trans selama kehamilan diduga juga akanmengganggu metabolisme asam lemak esensial sehingga dengan demikian akanmempengaruhi perkembangan janin.Pengaruh negatif dari asam lemak trans meningkat jika asupan asam lemak esensiallinoleat (juga termasuk asam lemak tak jenuh ganda) rendah karena asam lemak transmenghambat biosintesa asam lemah arahidonat yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan jaringan.Oleh karena itu, asupan asam lemak trans bagi anak 
anak terutama dari margarintidak dianjurkan. Tetapi, kandungan asam lemak trans yang rendah di dalam margarine.
 
E.   Kadar Toleransi Asam Lemak Trans Bagi Tubuh

        Setiap zat yang masuk kedalam tubuh pasti memiliki kadar toleransi atau kadarmaksimum yang dapat diterima oleh tubuh sehingga tidak menimbulkan efek negatif bagitubuh. Begitu juga dengan keberadaan asam lemak trans yang masuk kedalam tubuh.Tubuh memiliki kadar toleransi tertentu untuk mencerna dan mengolah asam lemak transsehingga tidak menimbulkan efek negatif.
       Pada saat ini asupan asam lemak trans di Negara-negara Eropa Barat adalah antara 0.5sampai 2.1 persen dari total energi, dan di Amerika berkisar 2 persen. Di negeri Belanda,karena adanya publikasi yang intensif tentang pengaruh negatif dari asam lemak transmaka asupan asam lemak trans menurun secara drastis dengan mengurangi konsumsimakanan berlmak khususnya margarine batangan (stick margarine). Selain daripada itu,kandungan asam lemak trans di dalam produk margarin menurun dari 50 persen padatahun 1985 menjadi sekitar satu-dua persen pada saat ini, sehingga asupan asam lemak trans menurun tajam di negeri Belanda.
      Diperkirakan, orang Amerika mengonsumsi asam lemak trans sebanyak 10 persendari total asam lemak, dan bahkan di daerah tertentu mencapai 25 persen dari total asamlemak di dalam makanan. Sumber utama asam lemak trans dala diet orang Amerikaadalah margarin sekitar (35 persen), makanan yang digoreng siap saji ( fried fast foods)dan makanan olahan lainnya.Pada akhir 2006, Dewan Kesehatan Kota New York memutuskan untuk melarangasam lemak trans di seluruh restoran di kota itu sejak Juli 2008.
      Asupan asam lemak trans di Indonesia tampaknya belum pernah diteliti. Tetapi,dengan mengetahui kandungan rata-rata dari jenis makanan yang dikonsumsi terutamabahan makanan yang digoreng, asupan asam lemak trans mungkin termasuk tinggi,karena orang Indonesia banyak mengonsumsi makanan yang digoreng pada hampirsemua lapisan masyarakat dan termasuk margarin pada masyarakat menengah ke atas.Asupan asam lemak trans di Indonesia dapat ditentukan setelah terlebih dahulu diketahuikadar asam lemak trans dalam makanan yang dikonsumsi.Untuk itu, secara umum kadar toleransi asam lemak trans dalam tubuh adalah sebesar6% dari energi total tubuh. Jika lebih dari 6% dari energi total, jelas membahayakan bagikesehatan tubuh. Konsumsi asam lemak trans yang aman adalah kadar rendah yaitu 2%dari energi total dan kadar sedang yaitu 4,5% dari energi total.
 
      Kedua kadar tersebut juga memiliki syarat agar menjadi aman untuk dikonsumsi yaitu jika dikonsumsi bersamaan dengan asam lemak tak jenuh ganda. Akan tetapi, pengaruhpositif dari asam lemak tak jenuh akan ditiadakan dikarenakan keberadaan asam lemak trans.Kadar yang paling aman yang dianjurkan oleh Food and Drug Administration (FDA)adalah kurang dari 1% dari total energi tubuh setara dengan kurang dari 2 gram asamlemak trans per hari untuk diet 2000 kilokalori.
       Jadi, dapat disimpulkan bahwa, pengaruh negatif dari asam lemak trans akanmeningkat jika asupan asam lemak esensial linoleat (termasuk juga asam lemak tak jenuhganda) rendah karena asam lemak trans menghambat biosintesa asam lemak arahidonatyang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan jaringan.



F.    Pencegahan Terhadap Konsumsi Asam Lemak Trans

        Untuk menghindari efek negatif dari asam lemak trans, dapat dilakukan pencegahandengan cara mengurangi kadar asam lemak trans. Cara untuk mengurangi kadar asamlemak trans dapat dilakukan dengan:
a.     Hindari penggunaan minyak gorang berulang-ulangMenggunakan minyak goreng berulang-ulang sama dengan melakukanpemanasan berulang-ulang terhadap minyak yang digunakan. Penggunaanminyak goreng tersebut otomatis mengalami pemanasan juga yang berulang-ulang, seperti yang telah dijelaskan bahwa perubahan cis menjadi trans semakinmeningkat sesuai dengan peningkatan suhu pada minyak tersebut.

b.   Hindari menggoreng dengan suhu terlalu tinggi. Menggoreng dengan suhu terlalu tinggi sama dengan melakukan prosespenggorengan yang dinamakan dengan deep frying. Alasan untuk menghindariproses menggoreng dengan suhu terlalu tinggi adalah karena perubahan cismenjadi trans mulai terjadi selama pemanasan pada temperatur 180 derajat celcius dan meningkat sebanding dengan kenaikan temperatur.
 c.  Teliti sebelum membeliSejak 1 Januari 2006, Food and Drug Administration (FDA) mewajibkan semuaproduk makanan kemasan mencantumkan kandungan lemak trans dalam label makanan.
d.    Batasi konsumsi makanan yang mengandung asam lemak trans
 American Heart Association
merekomendasikan batasan konsumsi lemak transkurang dari 1 persen total kalori harian. Misalnya, jika ada seseorangmembutuhkan 2000 kalori dalam sehari, tidak lebih dari 20 kalori berasal darilemak trans. Artinya, dalam sehari hanya boleh mengonsumsi 2 gram lemak trans.Itu tandanya makanan yang diproses dengan margarine dan shortening harus benar-benar dicoret dari daftar menu.










BAB III
PENUTUP

A.   Simpulan
       Dari uraian diatas cukup jelas bahwa keberadaan TFA di dalam makanan menimbulkan efek negatif yang jauh lebih besar dibandingkan dengan dampak negatif keberadaan kolesterol dan asam lemak jenuh.
       Tetapi sampai sekarang pemyataan bebas kolesterol (nonkolesterol) dan pengaruh positif lemak tak jenuh pada brosur produk makanan lebih ditonjolkan.
      Padahal jauh lebih tepat mencantumkan kandungan TFA dibandingkan dengan pemyataan non-kolesterol. Mungkin sudah saatnya instansi kesehatan untuk mempertimbangkan periu tidaknya pencantuman kadar TFA di dalam lemak terhidnogenasi terutama margarin.
      Disamping itu petiu dikembangkan pembuatan lemak margarin dengan kandungan asam lemak trans atau tanpa asam lemak trans (zero trans margarin). Analisis kandungan TFA di dalam makanan orang Indonesia perlu dilakukan untuk menentukan asupan TFA yang dapat dikaitkan dengan insiden PJK.

B.Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisanmakalah ini masih banyak kesalahan dankekhilafan, kritik dan saran membangunpenulis harapkan untuk penyempurnaan makalah ini.






DAFTAR PUSTAKA
 
P. Cahanar, Irwan Suganda.Makan Sehat Hidup Sehat . Penerbit: Penerbit bukuKompas.Shinya,Hiromi.
The Miracle of Enzyme, sambutan Dr. dr. Siti Fadlilah Supari, Sp. JP(K). Penerbit: PT. Mizan Publika.Ide, Pangkalan. 2010.
 Agar Jantung Sehat (Tips dan Trik Memilih Makanan agar  Jantung Sehat). Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo.Departemen Kesehatan RI Ditjen PPM dan PL. 2001.
 Bahan-bahan Berbahaya dan Dampaknya Terhadap Kesehatan Manusi. Departemen Kesehatan RI. Jakarta.
 Schlegel, H.G. 1994. Mikrobiologi Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada UniversityPress.
 Slamet, J.S. 2002.Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada UniversityPress.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar